

Intan Trisakti adalah nama sebuah intan yang sempat menggemparkan dunia batu mulia khususnya di Indonesia karena nilai paling tinggi yang pernah ditaksir hingga mencapai 10 triliun rupiah. Diberi nama Trisakti oleh Presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno.
Hanya 47 km dari ibu kota Kalimantan Selatan, Banjarmasin, dan sekitar 7 km dari pusat kota Banjarbaru, Cempaka telah lama terkenal dengan lokasi penambangan intan dan emas secara tradisionalnya. Penambangan paling terkenal berada di sepanjang Sungai Tiung, terutama di Pumpung dan Ujung Murung.
Kawasan ini sangat dikenal karena merupakan area penambangan intan tradisional. Entah sejak kapan para pencari intan memulai kegiatannya Namun yang pasti aktivitas mendulang telah merasuk ke dalam jiwa masyarakat Pumpung.
Pada tanggal 26 Agustus 1965, kelompok pendulang intan yang diketuai oleh H. Mad Salam menemukan sebuah intan cukup besar, seukuran telur burung merpati, di lokasinya Sungai Tiung, Kecamatan Cempaka, Banjarbaru. Saat ditemukan, beratnya adalah 166,75 karat dan setelah diasah menjadi berlian nilainya meroket hingga mencapai 10 triliun rupiah.
Para penemunya yang berjumlah 43 orang mendapat ganti senilai Rp 3,5 miliar. Namun, karena ada Redenominasi (perubahan nilai uang dari Rp 1.000 menjadi Rp 1), akhirnya uang yang diterima hanya Rp 3,5 juta. Uang balas jasa ini kemudian dipakai untuk naik haji bagi penemu dan keluarganya serta pihak lain yang terlibat, semuanya berjumlah sekitar 80 orang.
Referensi:
1. JBR Community. Sejarah Intan Trisakti Harta Terbesar di Nusantara Diarsipkan 2014-12-30 di Wayback Machine.
2. Kompas. Harta Terpendam di Bumi Cempaka Diarsipkan 2014-12-30 di Wayback Machine.
3. Media Global Indonesia News, Penemu Intan Batu Mulia, Banjarbaru.
(R/MGIN)
