

Media Global Indonesia News – Jakarta, Pada peringatan “Hari Kartini” Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Keluarga dan Kependudukan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Woro Srihastuti menegaskan bahwa Pemerintah terus berupaya melindungi hak-hak perempuan, baik dalam lingkungan keluarga maupun kerja.
“Pada saat kita ingin mendorong mereka bisa bekerja secara profesional, secara produktif, tapi juga ada hambatan-hambatan yang dihadapi oleh perempuan yang mungkin bisa difasilitasi secara sistem,” ujar Woro dalam peringatan Hari Kartini di Kantor Kemenko PMK di Jakarta, Senin, dilansir dari Antara.
Woro mengatakan perempuan saat ini memiliki kesempatan yang sama dengan laki-laki, salah satunya dalam membangun karir. Namun, menjadi wanita karir masih dihadapkan pada sejumlah tantangan.
Woro menyampaikan meski perempuan semakin aktif dalam dunia kerja, mereka tetap menghadapi berbagai hambatan yang membutuhkan perhatian serius, baik dari sistem di lingkungan kerja, masyarakat maupun dalam keluarga.
Dalam peringatan Hari Kartini di Kemenko PMK mengemuka sejumlah usulan, seperti penyediaan fasilitas daycare di tempat kerja dan penerapan cuti melahirkan selama enam bulan.
“Kita sebenarnya sudah punya Undang-Undang KIA yang mengatur cuti melahirkan enam bulan, meskipun ada catatan untuk penambahan tiga bulannya,” kata dia.
Selain itu, Woro juga menyinggung kebijakan cuti menstruasi bagi perempuan. Menurutnya, berbagai kebijakan ini merupakan bentuk fasilitasi sistemik yang mendukung perempuan agar tetap bisa produktif tanpa mengesampingkan kebutuhan biologis dan peran domestik mereka.
“Jadi, ini yang sebenarnya tadi menjadi hal yang kita diskusikan di dalam acara sinergi pada hari ini,” kata dia.
Sebelumnya, Menko PMK, Pratikno mengajak perempuan Indonesia untuk mengembangkan peran lebih maksimal di era digital saat ini.
“Jadi, dengan dunia digital, kita berharap justru peran wanita akan lebih maksimal mengembangkan dirinya menjadi peran-peran ganda yang luar biasa,” ujar Pratikno.
Pratikno mengatakan di era digital, perempuan bisa berperan sebagai wanita karir serta ibu rumah tangga yang menyiapkan masa depan anak-anaknya.
Kemajuan teknologi, kata dia, harus dimaknai sebagai media mempermudah pekerjaan. Dengan begitu, waktu antara bekerja dengan keluarga akan berjalan seimbang.
“Wanita memerankan perannya secara lebih maksimal dengan beban yang justru lebih ringan, work life balance. Kita harus ada untuk work time, tapi jangan lupa untuk family time, social time, me time, couple time,” jelasnya.
Pratikno menyampaikan kekagumannya terhadap perempuan yang memiliki peran ganda sebagai ibu rumah tangga dan wanita karir. Karena, menjadi ibu bukanlah hal yang mudah yang dimulai sejak mengandung hingga menyiapkan masa depan bangsa.
(R/MGIN)
