Tahanan Titipan Kejaksaan Meninggal di Rutan, Oknum Jaksa Tidak Mengijinkan Berobat Ke Rumah Sakit, Orang Tua Korban Minta Keadilan Ke Jaksa Agung Hingga Presiden

Posted by : Media Global Indonesia News April 15, 2025 Category : Berita Interpretatif , Berita Mendalam
Dok, Photo: Agustin Orang Tua MK

Media Global Indonesia News – Medan, MK seorang tahanan di Rutan Kelas I Medan, Provinsi Sumatera Utara meninggal dunia lantaran sakit namun tidak diberi izin untuk dirawat di rumah sakit oleh oknum Jaksa Kejari Belawan, bernama Daniel.

Hal ini diungkapkan sang ayah almarhum MK, Agustin kepada pewarta pada hari Selasa (15/4/2025).

Agus bercerita anaknya yang menjadi terdakwa kasus narkoba dalam keadaan sakit dan kritis.

Namun yang membuat orang tua korban kesal, MK tetap dipaksa jaksa untuk mengikuti persidangan, padahal sudah beberapa kali meminta kepada Kejari Belawan agar anaknya dirujuk ke rumah sakit, ungkapnya.

Pada hari Kamis tanggal 13 Maret 2025 lalu sudah memohon kepada jaksa supaya korban diberikan izin untuk dirawat dirumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif, namun jaksa menolak dengan alasan tunggu vonis saja, padahal kondisi korban sudah mengkhawatirkan ketika dijenguk di klinik yang ada di Lapas, lanjutnya.

Pada hari Jumat, tanggal 14/3/2025 lalu, MK tetap dipaksa untuk mengikuti sidang walau dalam keadaan sakit, ucapnya.

Pada hari Sabtu tanggal 15/3/2025 MK sempat menghubungi dan memberitahukan lewat pesan bahwa kondisinya semakin memburuk, katanya.

Minggu tanggal 16/3/2025 Agus menerima kabar bahwa kondisi kesehatan MK semakin kritis, akan tetapi izin rujukan ke rumah sakit dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Belawan tak kunjung disetujui, hingga akhirnya, pada Senin 17/3/2025 pagi, MK mengalami muntah-muntah hingga mengeluarkan darah.

Melihat kondisi yang semakin parah itu, membuat Rutan Kelas I Medan mengambil keputusan membawa korban ke Rumah Sakit Bandung Jalan Mistar Medan, namun, tiba di rumah sakit MK dinyatakan meninggal dunia.

“Saya kecewa dengan Kejaksaan Negeri Belawan yang tidak memberikan rujukan kepada anak saya berobat, mereka tidak berperikemanusiaan, membiarkan anak saya menderita sakit hingga sampai akhir ajalnya,” ucap Agus.

“Padahal saya sampai bilang ke oknum jaksanya, mau kalian rantai pun anak saya di rumah sakit enggak apa-apa, yang penting anak saya dibawa berobat,” ucapnya sambil menangis.

Kepada Jaksa Agung, Bapak Sanitiar Burhanuddin dan Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto supaya memberikan tindakan yang lebih tegas terhadap oknum jaksa yang tidak berkemanusiaan di Kejari Belawan, Provinsi Sumatera Utara, seperti program Jaksa Agung Bapak Sanitiar Burhanuddin menekankan bahwa penegakan hukum humanis harus berpegang pada nilai-nilai kemanusiaan, tutupnya.

(R/MGIN)

RELATED POSTS