

Kutipan ini mengajak kita untuk berpikir lebih dalam tentang bagaimana kita mengejar kebijaksanaan dan tujuan hidup.
Sering kali, kita berusaha mencari kebahagiaan atau kesenangan sebagai tujuan utama.
Namun, Aristoteles mengingatkan kita bahwa kebijaksanaan sejati mungkin lebih terletak pada kemampuan untuk menghindari rasa sakit—baik itu fisik, emosional, atau mental.
Orang bijak, menurutnya, tidak terfokus pada pencarian kenikmatan sesaat, melainkan berusaha untuk menghindari keputusan dan tindakan yang dapat menimbulkan penderitaan di masa depan.
Apakah kamu setuju dengan pandangan Aristoteles?
Apakah dalam hidup ini kita lebih sering terjebak dalam pencarian kesenangan sementara mengabaikan dampak jangka panjangnya?
Atau mungkin kebijaksanaan memang lebih tentang memahami dan menghindari hal-hal yang bisa membawa kita pada rasa sakit, meskipun itu berarti melepaskan beberapa kesenangan?
(R/MGIN)
