

Media Global Indonesia News – Jakarta,
Tentang Hidup
“Kakek, mengapa saya terkadang merasa seperti serigala dan terkadang seperti keledai?”, tanyaku.
Kakek tersenyum. Lalu menjawab:
“Karena di dalam diri setiap manusia hidup keduanya.
Serigala mengingatkanmu tentang siapa dirimu ketika kamu berani:
Naluri, perlindungan, keberanian, kesetiaan.
Namun berhati-hatilah !!! Jika kamu terbawa amarah, kamu bisa melukai orang lain tanpa sengaja.
Keledai, di sisi lain, tampak lemah, lambat, bahkan kikuk; Tapi ia sabar, bijaksana, tangguh, dan tidak pernah menyerah.
Dunia saat ini memuji serigala, tetapi melupakan keledai.
Dan tanpa keledai, manusia tidak akan pernah maju.
Tanpa serigala, hutan akan kehilangan keseimbangannya.
Kebijaksanaan terletak pada mengenali keduanya di dalam dirimu dan mengetahui kapan harus mendengarkan yang satu, dan kapan harus mendengarkan yang lain”, kata kakek sambil menepuk bahuku.
Pesan Moral:
Jangan malu dengan kelambatan, dan jangan berpikir bahwa kamu tak terkalahkan karena kekuatanmu.
Menjadi manusia berarti memiliki keseimbangan. Dan hanya orang bijak yang tahu kapan harus menjadi serigala dan kapan harus menjadi keledai.
(R/MGIN)
