Media Global Indonesia News – Bandung, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyatakan keseriusannya dalam mempercepat pembangunan infrastruktur melalui perencanaan lima proyek jalan tol baru yang akan menunjang konektivitas antar wilayah.
Dedi Muliadi menegaskan bahwa percepatan pembangunan menjadi prioritas, kelima proyek tol baru tersebut ditargetkan mulai memasuki tahap konstruksi pada tahun 2026.
Program strategis ini diproyeksikan menjadi solusi jangka panjang terhadap kepadatan lalu lintas, sekaligus memperkuat jaringan transportasi di Jawa Barat selama periode 2025 hingga 2030 mendatang.
Beberapa proyek tol yang masuk dalam rencana ini sejatinya telah tercantum dalam program infrastruktur nasional, namun kali ini akan dipercepat pelaksanaannya demi segera memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Rencana pembangunan sejumlah ruas tol baru yang digagas oleh pemerintah provinsi. Langkah ini diambil sebagai upaya nyata untuk mengurai kemacetan yang kerap melanda berbagai wilayah.
Inilah Deretan Proyek Jalan Tol yang Akan Dibangun:
1. Tol Cigatas
Ruas Cileunyi-Garut-Tasikmalaya (Cigatas) menempati posisi teratas dalam daftar prioritas. Tol ini dirancang untuk mengurangi kemacetan yang sering terjadi di sekitar kawasan wisata Garut dan Tasikmalaya.
Pada awalnya, Cigatas merupakan bagian dari proyek Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci). Namun dalam tahap ini, fokus pengerjaan akan dibatasi hingga Tasikmalaya saja.
Proyek ini saat ini tengah memasuki proses lelang, dengan pelaksanaan fisik konstruksi dijadwalkan dimulai pada tahun 2026.
2. Tol Dalam Kota Bandung
Rencana pembangunan jalan tol dalam kota ini akan melintasi sejumlah titik strategis di Kota Bandung, seperti Jalan Dr. Djunjunan, PHH Mustofa, Ujungberung, hingga titik interchange di KM 149 Gedebage.
Ruas tambahan dari Ujungberung menuju Cileunyi juga masuk dalam rencana. Kehadiran tol ini ditargetkan bisa mengurangi kemacetan yang selama ini menjadi masalah utama di jantung Kota Bandung.
3. Tol Pasteur-Lembang
Tol ini menjadi terobosan baru yang diperkenalkan pada masa kepemimpinan Dedi Mulyadi. Wilayah Pasteur dan Lembang memang kerap mengalami kemacetan, terutama saat akhir pekan dan libur panjang.
Tol Pasteur-Lembang akan dimulai dari Exit Tol Pasteur, melewati Sukajadi dan Setiabudi, lalu berakhir di Lembang. Diharapkan, jalur ini bisa menjadi alternatif lebih cepat bagi wisatawan dari Jakarta.
4. Tol Puncak
Jalur tol ini akan membentang dari Caringin hingga Cianjur, melintasi Megamendung dan Cisarua—daerah yang dikenal sebagai kawasan wisata Puncak dengan tingkat kemacetan tinggi.
Adanya Tol Puncak diproyeksikan memangkas waktu tempuh secara signifikan, sehingga perjalanan warga maupun wisatawan bisa lebih efisien dan lancar.
5. Tol Sukabumi-Cianjur-Padalarang
Ruas tol ini akan menghubungkan tiga wilayah utama, yaitu Sukabumi, Cianjur, dan Padalarang. Proyek dijadwalkan mulai konstruksi pada tahun 2025 dan diperkirakan selesai serta mulai beroperasi pada 2029.
Selain mempercepat akses antarwilayah, tol ini juga diharapkan menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi lokal di sepanjang jalur yang dilalui.
Respon masyarakat terhadap proyek-proyek ini terbilang positif. Pasalnya, kemacetan memang menjadi masalah utama dalam aktivitas harian maupun distribusi barang di Jawa Barat.
Kendati demikian, sejumlah tantangan masih membayangi, mulai dari proses pembebasan lahan hingga prosedur lelang yang memerlukan waktu dan administrasi kompleks.
Meski begitu, ia tetap menunjukkan keyakinan bahwa seluruh proses dapat berjalan lancar sesuai dengan tahapan yang telah dirancang.
Dedi Mulyadi pun menegaskan, pembangunan tol ini bukan sekadar proyek infrastruktur semata, melainkan wujud nyata dari upaya pemerintah dalam menghadirkan solusi konkret yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat Jawa Barat.
(R/MGIN)
